1. BENIH
Kebutuhan benih per ha = 15 kg. Kebutuhan benih dapat
berubah sesuai dengan varietas yang digunakan
2. PENGOLAHAN LAHAN
o
Lahan diluku kemudian digaru dalam
kondisi macak-macak
o
Lahan dileb, kemudian didiamkan selama
minimal 7 hari dan dijaga kondisi lahan tetap lembab
o
Pupuk makro dasar sesuai dosis (lihat
tabel) ditebarkan secara merata di lahan
o
SUPERNASA ditebarkan bersamaan dengan pupuk makro dasar atau diencerkan dengan
air dan digemborkan merata ke lahan
3. TANAM
o
Jarak Tanam : 70 x 20 cm
o
Caranya dengan ditugal, 1 lubang diisi 1
biji
4. DOSIS DAN APLIKASI PEMUPUKAN JAGUNG
a. Formula Pupuk Makro
* Urea =
6 bagian
* ZA = 1 bagian
* SP – 36 = 2 bagian
*
KCl = 4 bagian
* Dolomit = 4
bagian +
TOTAL = 17 bagian
b. Kebutuhan Pupuk Makro per Ha = 800 kg
*
Urea
= 6/17 x 800 kg
= 282 kg
*
ZA
= 1/17 x 800 kg
= 47 kg
* SP –
36
= 2/17 x 800 kg
= 95 kg
*
KCl
= 4/17 x 800 kg
= 188 kg
* Dolomit
= 4/17 x 800 kg
= 188 kg +
Total Pupuk
Makro
= 800 kg
c. Kebutuhan SUPERNASA ( @ 250 gr / botol ) per Ha = 20
botol, POC NASA (@ 500 ml/botol) = 10 botol dan HORMONIK (@
100 ml/botol) = 10 botol
d. Tabel Dosis dan Interval Pemupukan Jagung per Ha
Hst = hari setelah tanam
Jenis
Pupuk
|
Total
|
Pupuk
Dasar
(Olah
Tanah)
|
Pupuk
Susulan I 21 hst
|
Pupuk
Susulan II
42 hst
|
Keterangan
|
Urea = kg
|
282
|
70,5
|
141
|
70,5
|
· Pupuk Makro Dasar ditebarkan
· Pupuk Makro Susulan ditugal
|
ZA = kg
|
47
|
11,75
|
23,5
|
11,75
|
|
SP-36 = kg
|
95
|
95
|
-
|
-
|
|
KCl = kg
|
188
|
47
|
47
|
94
|
|
Dolomit = kg
|
188
|
188
|
-
|
-
|
|
SUPERNASA
( botol )
|
20
|
20
|
|
|
· Dicampur Pupuk Makro Dasar atau diencerkan dan digemborkan
|
POC NASA
|
10
|
-
|
5
|
5
|
· Semprotkan POC NASA 4-8 tutup dicampur
denganHORMONIK 1-2 tutup per tangki
|
HORMONIK
|
10
|
-
|
5
|
5
|
Catatan : Dosis Pupuk makro tidak mutlak seperti tabel, tapi bisa menggunakan
pupuk makro sesuai rekomendasi PPL atau Dinas Pertanian di daerah
setempat ( dosis spesifik lokasi ) ditambah pupuk dari NASA ( SUPERNASA,
POC NASA dan HORMONIK)
5. PEMELIHARAAN
a. Pengairan, melihat kondisi kelembaban tanah
b. Penyiangan dan Pembumbunan, melihat kondisi gulma dan tanaman
Pengendalian
Hama dan Penyakit, sesuai dengan jenis hama penyakit dan tingkat serangan yang
terjadi di lapangan
No comments:
Post a Comment